Langsung ke konten utama

Ekspedisi di Curug Panjang - The Duke of Edinburgh’s International Award


Kawan, mungkin tidak semua pengetahuan didapat dengan duduk manis di dalam kelas dan menyimak guru yang menerangkan sebuah materi pelajaran. Sebuah pengetahuan serta pengalaman yang luar biasa ada jauh di luar kelas. Sebuah petualangan yang mengajarkan kita tentang apa arti komitmen, tanggung jawab, hidup mandiri, menjaga kelestarian alam, dan lain sebagainya. Mungkin teori cara bertahan hidup di alam bebas sering dibicarakan dan diajarkan di sekolah, namun kenyataan nya siapa tahu?

Desember (8-10/12/2017) para siswa-siswi BPK PENABUR Jakarta mengikuti The Duke of Edinburgh’s International Award (DofEIA) Expedition di Curug Panjang, Cisarua, Bogor. Peserta ekspedisi kali ini dibagi menjadi dua level, yaitu Bronze Level (ekspedisi berlangsung dua hari) dan Silver Level (ekpedisi berlangsung tiga hari). Semua peserta diajarkan bagaimana praktik bertahan hidup di alam bebas. Pada dasarnya alam sudah menyediakan apa yang kita butuhkan, tergantung kita, manusia, bersedia bersahabat dengan semesta dan mencoba mengerti bagaimana alam berbahasa atau tidak. Manusia memang sering berlaku menurut egonya, seakan-akan berhak atas segalanya. Padahal kita hanyalah bagian kecil dari semesta.

Untuk bisa bertahan hidup di alam bebas, para peserta ekspedisi diajarkan untuk bisa memasak, misalkan nasi lemang. Nasi lemang sendiri adalah beras yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Diajarkan juga pertolongan pertama saat terluka atau cidera, serta pengetahuan tentang tumbuhan alam sekitar.

Sebelum ekspedisi (Bronze Level) usai, para peserta diajak untuk tracking ke Curug Panjang yang letaknya tidak begitu jauh dari tempat mereka mendirikan tenda. Setelah melewati jalan setapak dan teduhnya hutan pinus, mereka dapat menikmati pemandangan air terjun, bebatuan, serta pepohonan yang nyaman dan meneduhkan.

Setelah itu, peserta DofEIA Bronze Level membongkar tendanya dan berkemas untuk pulang. Namun bagi Silver Level, mereka tetap lanjut dan masih harus ‘gogo ikan’ (mencari ikan dengan tangan kosong) di sungai. Di tengah dinginya air sungai, para peserta begitu bersemangat mendapatkan ikan demi menu makan malam nanti.

Esok harinya, peserta Silver Level melanjutkan ke desa Cidokom, Bogor. Di sana mereka mendapat tugas terakhir dalam ekspedisi ini, yaitu membidik jarak dengan kompas sambil mencari tahu apa nama pohon yang berada di sekitar objek bidik mereka.

Panas, hujan, serta tenda yang jauh dari kata nyaman menjadi teman para peserta ekspedisi selama kurang lebih tiga hari. Namun itu hanya bahasa semesta yang ingin mengatakan, “Bahwa kehidupan ini tidak senyaman ruang kamarmu, alam ini tidak sesempit meja belajarmu. Jangan takut keluar dari rutinitas zona nyamanmu, karena sebuah petualangan penuh pengalaman menunggumu di luar sana”.

Komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini